Selasa, 30 Maret 2010

Kapan dan di mana “abad atom” itu di mulai

Pada AwaL Perang Dunia II, Para ahli menetapkan bahwa Energi yang berasal dari Satu gram Uranium Jika “dibakar” dengan Kondisi Yang Tepat, akan setara dengan 10 Juta x energi yang keLuaR daRi pEmBakaRan Batu Bara daN Udara dengan jumlah berat yang sama. Pada awaL tahun 1940-aN, Ketika perang Berkecamuk di daratan eropa, Para ahli fisika daRi keDua bElah Pihak yang berperang dipeRiNtaHkan MeneLiti UraNium sEbagaimana ia meneliti Kekuatan Yang dilepaskaN atom dalam peMmentukan seBuah Bom.
Di Amerika Serikat sendiri peRLombaan Untuk MencipTakan seBuaH “reAksi berantai” dan membuat Bom Atom Pertama kali dipimpiN OleH seBuaH keLomPok ahli dan Insinyur yang bekerja untuk “ProyeK Mahattan”. Pada Bulan maRet 1943, titik Fokus dari ProyeK ini adalaH LaboratOriuM yang TeMpaTnya SaNgat diraHasiakan, Yang SemuLa MerupaKan Sekolah khusus anak Laki-Laki di DekaT SaNta Fe, New Mexico, Yang beRnama “Los Almos”.

TEORI ATOM JOHN DALTON

Pada tahun 1803, John Dalton menggunakan konsep atom untuk menjelaskan mengapa unsur-unsur selalu bereaksi dalam perbandingan yang bulat dan tetap dan mengapa gas-gas tertentu lebih larut dalam air dibandingkan dengan gas-gas lainnya. Ia mengajukan bahwa setiap unsur mengandung atom-atom tunggal unik yang dapat kemudian lebih jauh bergabung menjadi senyawa-senyawa kimia.[9][10]

Teori Atom Modern

Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika gelombang
Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

Teori Atom Bohr

ada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:

Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak

Teori Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Kelemahan:

Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom

Teori Atom J. J. Thomson

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:

“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”

Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal.

Kelemahan:

Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

LEDAKAN NUKLIR YANG PALING DAHSYAT SEPANJANG SEJARAH

Ledakan Nuklir terjadi karena pelepasan energi yang terus menerus dari sebuah reaksi nuklir yang terjadi secara cepat
dibawah ini ada 8 contohnya, ada yang bener2 terjadi, ada yang cuma tes aja, enjoy

foto diatas diambil tertanggal 3 Juli 1970 oleh seorang tentara Perancis di sebuah tempat bernama Fangataufa. Code bom ini Canopus , dan memiliki kekuatan ledakan sebesar 914 kt. Bom ini dihasilkan oleh Perancis (CMIIW)..

operasi Upshot-Knothole, dilakukan di Nevada Proving Ground antara Maret 17 and Juni 4, 1953, mengetes bom jenis beru yang menggunakan teori fission dan fusion. Rumah dalam gambar terletak 3500 kaki dari pusat ledakan, kameranya sendiri dilindungi lapisan setebah 2 inchi, hanya butuh 2,6 detik saja dari awal bom tersebut meldak sampai ledakannya menghancurkan rumah tersebut

1 Juli 1946, di Pulau Marshall, sebuah ledakan berbentuk jamur/cendawan terjadi di Samudra Pasifik Utara, dan merupakan ledakan pertama dari 2 ledakan dalam operasi Crossroads. Di gambar dapat dilihat beberapa kapal perang yang merupakan milik AL Jerman dan Jepang.
bom Trinity adalah ujicoba bom atom pertama yang dilakukan US, tertanggal 16 Juli 1945, yang dilakukan di 35 miles kearah tenggara dari Socorro, New Mexico, yang sekarang bernama White Sands Missile Range. Saudaranya, The Fat Man yang menggunakan konsep dan design serupa, adalah bom yang dijatuhkan di Nagasaki . Kekuatan bom ini “hanya” 20 kiloton dan merupakan bom pertama yang memulai Zaman Atom atau Atomic Age.
bom BADGER adalah bom berkekuatan 23 kiloton, ditembakkan pada April 18, 1953 di Nevada Test Site, bom ini merupakan bagian dari Operation Upshot-Knothole.

Bom atom pada Hiroshima dan Nagasaki yang ditembakkan ke Kerajaan Jepang oleh US atas izin Presiden Harry S. Truman ini merupakan serangan bom atom pertama, bom pertama Little Boy yang ditembakkan tanggal 6 Agustus 1945, hari Senin di Hiroshima, sedangkan bom kedua “The Fat Man” ditembakkan di Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Dua serangan bom atom inilah yang mengakhiri perlawanan Jepang pada Perang Dunia kedua. total kematian mencapai lebih dari 200.000 jiwa.pada gambar dibawah, lihat ada 3 orang malang yang merupakan “calon” korban bom atom ini
dibawah ini merupakan gambar bom The Fat Man yang menghacurkan Nagasaki, berat sekitar 5 ton dan tingginya 10,6 kaki.
Hiroshima
gambar dibawah merupakan gambar bom Little Boy yang menghacurkan Hiroshima, berat sekitar 4-5 ton dan tinggi 9 kaki

gambar ini diambil 1 milisekon setelah ledakan bom, lihat ada semacam duri runcing di bawah ledakan tersebut, suhu pada duri tersebut bisa mecapai 20.000 Kelvin, 3,5 kali lebih panas daripada permukaan matahari...

SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Pada awalnya gagasan tentang atom dikemukakan oleh Demokritus dan Leukipos. Mereka menganggap bahwa pembagian materi bersifat diskontinu, jika suatu materi dibagi dan dibagi lagi maka pada akhirnya akan diperoleh partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, partikel kecil tersebut disebut atom (a = tidak ; tomos = terbagi).

2000 tahun kemudian (1803) barulah John Dalton menempatkan konsep atom secara kokoh menjadi konsep pokok keilmuan kimia. Menurut Dalton:

· Atom berupa bola yang amat kecil, tidak dapat dibelah, tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan.
· Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur
· Suatu unsur terdiri dari atom-atom yang identik
· Atom-atom suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsur lain
· Dalam reaksi kimia, atom-atom tidak mengalami perubahan, yang berubah hanyalah susunan atom-atom.

Melalui teori atomnya Dalton dapat menjelaskan prilaku materi yang mengalami perubahan kimia ( Hukum dasar kimia ).

Hukum lavoiser ( Hukum kekekalan massa ) berbunyi:

”Pada reaksi kimia, massa zat sebelum dan setelah reaksi adalah sama”
Teori atom Dalton menjelaskan bahwa atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan atau diubah menjadi atom lain. Dengan kata lain jenis dan jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi sama (tidak ada perubahan massa)

Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) berbunyi:

“Dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap“
Menurut Dalton senyawa terbentuk dari penggabungan atom-atom dengan perbandingan tertentu. Karena atom-atom suatu unsur identik maka jika perbandingan jumlah atomnya tertentu maka perbandingan massanya pun tertentu pula.
Pada perkembangan selanjutnya, ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori atom Dalton, seperti masalah sifat listrik dari materi, spektrum unsur, masalah pembentukan ikatan kimia dan lain-lain sebagainya.

Pada tahun 1897 ditemukanlah adanya elektron dalam atom oleh Joseph John Thomson melalui percobaannya yang menggunakan tabung pengawa muatan. Menurut Thomson:

· Elektron merupakan komponen pokok penyusun materi
· Semua atom mengandung elektron
Atom terdiri atas materi bermuatan positif dan elektron tersebar merata didalamnya. Secara keseluruhan atom bersifat netral.
Model atom Thomson ini disebut juga model ”plum-pudding” (roti kismis).
Kemudian pada tahun 1910 Ernest Rutherford bersama kedua orang asistennya, Hans Geiger dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih banyak tentang susunan atom. Mereka menembak lempeng logam tipis (emas) dengan partikel sinar alfa berenergi tinggi. Dari pecobaan mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa dapat menembus logam tanpa mengalami pembelokan yang berarti, sebagian kecil mengalami pembelokan yang cukup besar, dan beberapa diantaranya dipantulkan. Penemuan ini spontan menyebabkan gugurnya teori atom Thomson.

Dari penemuannya Rutherford berasumsi:

· Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang berada pada pusat atom. Massa atom terpusat pada inti.
· elektron bergerak mengitari inti seperti halnya tata surya.
Akan tetapi teori atom Rutherford ini tidak sesuai dengan teori dinamika klasik yang menyatakan:

”Jika partikel bermuatan bergerak cepat maka partikel tersebut akan kehilangan energi dalam bentuk radiasi. Jadi, jika elektron bergerak mengelilingi inti, maka lama kelamaan elektron tersebut akan jatuh ke inti”.

Karena belum bisa mejelaskan kestabilan elektron mengelilingi inti atom mengakibatkan teori atom Rutherford belum diterima pada saat itu.

Selanjutnya teori atom Rutherford disempurnakan oleh Neils Bohr. Dengan menerapkan teori kuantum Planck, Bohr menerangkan spektrum atom Hidrogen. Menurut Bohr:

· Elektron mengelilingi inti pada lintasan tertentu, yaitu lintasan yang memberikan momentum sudut sebesar , dimana h = tetapan Planck = 6,63 x 10-34J/s.
· Energi elektron dalam lintasan berbanding lurus dengan jarak lintasan dari inti. Makin jauh lintasan dari inti, makin tinggi tingkat energi lintasan. Selama elektron berada pada lintasannya elektron tidak melepas dan menyerap energi.
· Jika elektron menyerap energi maka elektron pindah ke lintasan yang tingkat energinya lebih tinggi. Dan jika elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi tinggi ke lintasan dengan tingkat energi rendah, maka elektron akan memancarkan energi dalam bentuk radiasi.
Teori atom Bohr ini menjadi penting karena telah dapat menggambarkan adanya tingkat tingkat energi dalam atom. Akan tetapi, teori atom Bohr tidak dapat menjelaskan spektrum atom berelektron banyak, efek Zeeman dan sifat keperiodikan unsur.

Untuk menerangkan kelemahan teori atom Bohr, maka lahirlah teori atom baru ”teori atom mekanika kuantum” yang ditopang oleh hipotesa De Broglie dan Azas ketidakpastian Heisenberg.

Hipotesa De Broglie berbunyi:
”elektron dalam atom dapat dipandang sebagai partikel dan sebagai gelombang”

Azas ketidakpastian Heisenberg berbunyi:
”tidak mungkin menentukan kecepatan sekaligus posisi yang pasti dari elektron dalam ruang, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti”

Daerah kebolehjadian menemukan elektron disebut orbital. Pada tahun 1926, Erwin Schrodinger berhasil merumuskan persamaan gelombang yang menggambarkan orbital, dimana setiap orbital mempunyai bentuk dan energi tertentu. Satu orbital dapat ditempati oleh maksimal 2 elektron.

Kedudukan elektron dalam atom dijelaskan oleh 4 bilangan kuantum:
1. bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi
2. bilangan kuantum azimuth (l) yang menyatakan orbital
3. bilangan kuantum magnetik (m) yang menyatakan orientasi orbital dalam ruang
4. bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron.

Senin, 29 Maret 2010

KONSEP TENTANG ATOM MODERN

yang menunjukkan loncatan elektron antara orbit-orbit tetap dan memancarkan energi foton dengan frekuensi tertentu.

Sementara itu, pada tahun 1913, fisikawan Niels Bohr mengkaji ulang model atom Rutherford dan mengajukan bahwa elektron-elektron terletak pada orbit-orbit yang terkuantisasi dan dapat meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya, namun tidak dapat dengan bebas berputar spiral ke dalam maupun keluar dalam keadaan transisi.[18] Elektron haruslah menyerap ataupun memancarkan sejumlah energi tertentu untuk melakukan transisi antara orbit-orbit yang tetap ini. Ketika cahaya dari materi yang dipanaskan memancar melalui prisma, ia dapat menghasilkan spektrum multiwarna. Penampakan garis-garis spektrum tertentu ini berhasil dijelaskan oleh teori transisi orbital ini.[19]

Pada tahun 1916, ikatan kimia antar atom kemudian dijelaskan oleh Gilbert Newton Lewis sebagai interaksi antara elektron-elektron atom tersebut.[20] Karena sifat-sifat kimiawi unsur-unsur secara garis besar memiliki periodisitas,[21] pada tahun 1919 Irving Langmuir mengajukan bahwa hal ini dapat dijelaskan apabila elektron-elektron pada sebuah atom saling berhubungan atau berkumpul dalam bentuk-bentuk tertentu. Sekelompok elektron diperkirakan menduduki satu set kelopak elektron di sekitar inti atom.

Percobaan Stern-Gerlach pada tahun 1922 memberikan bukti lebih jauh mengenai sifat-sifat kuantum atom. Ketika seberkas atom perak ditembakkan melalui medan magnet, berkas tersebut terpisah-pisah sesuai dengan arah momentum sudut atom (spin).. Oleh karena arah spin adalah acak, berkas ini diharapkan menyebar menjadi satu garis. Namun pada kenyataannya, berkas ini terbagi menjadi dua bagian, tergantung dari apakah spin atom tersebut berorientasi ke atas ataupun ke bawah.[22]

Pada tahun 1926, dengan menggunakan pemikiran Louis de Broglie bahwa partikel berperilaku seperti gelombang, Erwin Schrödinger mengembangkan suatu model atom matematis yang menggambarkan elektron sebagai gelombang tiga dimensi daripada sebagai titik-titik partikel. Konsekuensi penggunaan bentuk gelombang untuk menjelaskan elektron ini adalah bahwa adalah tidak mungkin untuk secara matematis menghitung posisi dan momentum partikel secara bersamaan. Hal ini kemudian dikenal sebagai prinsip ketidakpastian, yang dirumuskan oleh Werner Heisenberg pada 1926. Menurut konsep ini, untuk setiap pengukuran suatu posisi, seseorang hanya bisa mendapatkan kisaran nilai-nilai probabilitas momentum, demikian pula sebaliknya. Walaupun model ini sulit untuk divisualisasikan, ia dapat dengan baik menjelaskan sifat-sifat atom yang terpantau yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan oleh teori mana pun. Oleh sebab itu, model atom yang menggambarkan elektron mengitari inti atom seperti planet mengitari matahari digugurkan dan digantikan oleh model orbital atom di sekitar inti di mana elektron paling berkemungkinan berada.

KONSEP TENTANG ATOM / MATERI

Konsep bahwa materi terdiri dari satuan-satuan diskret yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi satuan yang lebih kecil telah ada selama satu milenium. Namun, pemikiran ini masihlah bersifat abstrak dan filosofis daripada berdasarkan pengamatan empiris dan eksperimen. Secara filosofis, deskripsi sifat-sifat atom bervariasi tergantung pada budaya dan aliran filosofi tersebut, dan seringkali pula mengandung unsur-unsur spiritual di dalamnya. Walaupun demikian, pemikiran dasar mengenai atom diterima oleh para ilmuwan ribuan tahun kemudian karena ia secara elegan menjelaskan penemuan-penemuan yang baru pada bidang kimia.[4]

Rujukan paling awal mengenai konsep atom dapat ditilik kembali ke India kuno pada abad ke-6 sebelum masehi.[5] Aliran sekolah Nyaya dan Vaisheshika mengembangkan teori yang menjelaskan bagaimana atom-atom bergabung menjadi benda-benda yang lebih kompleks.[6] Rujukan mengenai atom di dunia Barat muncul satu abad kemudian oleh Leukippos, yang kemudian oleh muridnya, Demokritus mensistematis pandangan ini. Kira-kira pada tahun 450 SM, Demokritus menciptakan istilah átomos (bahasa Yunani: ἄτομος), yang berarti "tidak dapat dipotong" ataupun "partikel terkecil materi yang tidak dapat dibagi-bagi lagi". Walaupun konsep dari India dan Yunani mengenai atom secara murni hanya didasarkan pada ilmu filosofi, ilmu pengetahuan modern masih menggunakan istilah "atom" yang dicetuskan oleh Demokritus tersebut.[4]

Kemajuan lebih jauh pada pemahaman kita mengenai atom dimulai dengan berkembangnya ilmu kimia. Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical Chymist yang berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai kombinasi "corpuscules" ataupun atom-atom yang berbeda.. Hal ini berbeda dengan pandangan klasik bahwa materi terdiri dari unsur udara, tanah, api, dan air.[7] Pada tahun 1789, istilah element (unsur) didefinisikan oleh seorang bangsawan dan peneliti Perancis, Antoine Lavoisier, sebagai bahan dasar yang tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi dengan menggunakan metode-metode kimia

Jumat, 19 Maret 2010

MISTERI HIROSHIMA

Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan BOM di Hiroshima, Jepang, bom atom pertama dalam sejarah terhadap manusia. Bom atom di proyek, dengan tim elit ilmuwan, angka fantastis itu untuk periode dua miliar dolar. Dalam beberapa detik, Kota-kota yang hancur, mencapai sebuah instan dari Genosida AS yang tidak didukung bawah. Diperkirakan bahwa lebih dari 2 jam pertama, di Hiroshima, bom yang membunuh lebih dari 120.000 orang dalam populasi 450.000 jiwa, menyebabkan 70.000 lainnya luka-luka dan hampir menghancurkan kota secara keseluruhan.
Salah satu jam banyak ditemukan di pinggiran Hiroshima, semua tetap menganggur pada jam yang sama fatal, yang 8:15, yang tepat waktu dari ledakan.:
Di tempat lain, seperti ini dinding, tempat letupan memberikan silhouettes dari beberapa orang yang badan yang lumat dalam sebuah snapshot.:
Gambar di bawah ini, beberapa terletak 250 meter dari pusat dari ledakan, menunjukkan bayangan orang yang duduk di tangga dari bank, mungkin menunggu untuk membuka. Pada suhu hingga 2000 � C itu dibakar dan orang itu lenyap seketika.
Gambar ini menunjukkan mata dari seorang korban dari ‘air terjun oleh radiasi. Banyak dari orang yang terpengaruh dalam radius dua kilometer. Sebagian besar kasus muncul tahun kemudian.:
Pertobatan
Dua tahun sebelum kematiannya, Albert Einstein (di sini dengan fisik Le� Szil�rd, yang dianggap benar ayah dari bom atom) menulis: Aku mengutuk total penggunaan bom atom terhadap Jepang tetapi saya tidak dapat melakukan apa-apa untuk menghentikannya. Pada 1939, Einstein menulis kepada Presiden Roosevelt, US tentang perlunya menguasai teknologi atom.

BOM ATOM HIROSHIMA NAGASAKI

Kendati 60 tahun telah berlalu sejak bom atom AS dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, pendapat umum rakyat kedua negara itu (soal penjatuhan bom) masih sangat berbeda, rakyat AS meyakini penjatuhan bom itu untuk mengakhiri perang Pasifik sementara rakyat Jepang berpendapat penjatuhan bom itu sangat tidak diperlukan.

"Alamiah saja bagi banyak warga Amerika untuk membenarkan pemboman atom itu. Sudah sejak lama mereka memikirkan hal itu," kata Akihiro Takahashi (74), mantan kepala Museum Bom Atom Hiroshima, ketika berbicara di Washington bulan Juni 1980 dengan Brigjen Paul W. Tibbets, pilot pembom B-29 Enola Gay yang menjatuhkan bom-A di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.

"Saya menyaksikan B-29 anda dari satu kebun sekolah," kata Takahashi kepada mantan pilot itu. Takahashi, yang waktu itu kelas dua SLTP, mengalami luka bakar sangat parah di bagian punggung dan kedua kakinya.

Namun Tibbets mengatakan dia akan melakukan hal yang sama jika diperintahkan kembali. Sambil melipat kedua tangannya di dada, Tibbets mengatakan karena itu, perang seharusnya tidak boleh terjadi.

"Tak ada permohonan maaf, tapi dia kelihatan menderita," kata Takahashi, yang secara rutin datang ke rumah sakit untuk menjalani perawatan hepatitis kronis dan sejumlah penyakit lainnya.

"Saya ingin pergi ke Amerika Serikat dan berbicara kepada orang-orang yang meyakini bahwa bom atom masih diperlukan. Namun saya tidak punya waktu".

Dalam satu survei pendapat umum, yang sama-sama dilaksanakan oleh Kyodo dan AP, 75 persen orang Jepang menyatakan (penjatuhan) bom atom itu tidak perlu dilakukan, sementara 68 persen rakyat AS mengatakan aksi itu perlu dilakukan untuk mengakhiri perang secepat mungkin.

Namun survei yang dilaksanakan awal bulan ini guna menandai 60 tahun berakhirnya perang Pasifik, mendapati satu kontradiksi yakni 48 persen rakyat Amerika mengatakan mereka mendukung pemanfaatan bom atom, sementara 47 persen dari mereka menentangnya.

William Breer, kepala divisi Jepang pada Pusat Pengkajian Stategis dan Internasional AS, mengatakan tak ada cara lain bagi AS selain menjatuhkan bom itu untuk meminimalisir jumlah korban tentara AS dan mengakhiri perang.

Di tengah keputusasaan warga Amerika terhadap perang Irak yang terus berlanjut, kemenangan AS pada Perang Dunia II telah dievaluasi sedemikian ketat oleh setiap generasi dan mengupayakan untuk menyatukan mereka, guna membuat pembenaran pemanfaatan penjatuhan bom itu tidak dapat digoyahkan kembali.

Daryl Kimball dari Perhimpunan Pengendalian Senjata AS menyatakan warga Amerika secara aklamasi mendukung perlucutan dan pemusnahan nuklir tapi ketika mendengar bahwa pemboman atom diperlukan untuk mencegah jatuhnya korban tewas lebih banyak di antara tentara AS, mereka dengan mudah akan mendukungnya.

"Di Jepang, juga terdapat kecenderungan untuk menerima serangan bom atom itu sebagai bencana alam dan tidak berpendapat bahwa kejadian itu merupakan konsekuensi dari kekejaman mereka di Asia," kata Takashi Kawamoto, seorang profesor pada program pasca sarjana Yniversitas Tokyo.

Untuk berbagi penentangan terhadap kenangan perang, Kawamoto mengusulkan "perawatan kenangan".

"Daripada mengingat-ingat hulu ledak nuklir, cerita individu tentang korban bom atom, nama-nama dan wajah siapa saja yang dapat disaksikan seharusnya diceritakan terus menerus. Penting untuk melakukan upaya-upaya yang mantap untuk menemukan bagian-bagian yang dapat disepakati bersama dalam cara pandang yang berbeda dan mengumpulkannya".

Survei kali ini juga mendapati bahwa 82 persen orang Jepang dan 69 orang Amerika tidak berpikir serangan pendahuluan dengan menggunakan senjata nuklir dapat dibenarkan di masa mendatang.

"Terdapat perbedaan besar berkenaan dengan kesadaran antara pemerintahan Bush yang mungkin menggunakan senjata nuklir sebagai serangan awal dan penduduk AS," kata Motofumi Asai, presiden Institut Perdamaian Hiroshima.

"Amat sulit mengubah pengakuan di masa lalu, tapi masih mungkin mengubah pendapat pemerintah AS dengan memunculkan pendapat publik bahwa senjata nuklir tidak perlu lagi digunakan di waktu mendatang," katanya

Senin, 15 Maret 2010

Model atom hidrogen Bohr

Model atom hidrogen Bohr yang menunjukkan loncatan elektron antara orbit-orbit tetap dan memancarkan energi foton dengan frekuensi tertentu.
Sementara itu, pada tahun 1913, fisikawan Niels Bohr mengkaji ulang model atom Rutherford dan mengajukan bahwa elektron-elektron terletak pada orbit-orbit yang terkuantisasi dan dapat meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya, namun tidak dapat dengan bebas berputar spiral ke dalam maupun keluar dalam keadaan transisi.[18] Elektron haruslah menyerap ataupun memancarkan sejumlah energi tertentu untuk melakukan transisi antara orbit-orbit yang tetap ini. Ketika cahaya dari materi yang dipanaskan memancar melalui prisma, ia dapat menghasilkan spektrum multiwarna. Penampakan garis-garis spektrum tertentu ini berhasil dijelaskan oleh teori transisi orbital ini.[19]
Pada tahun 1916, ikatan kimia antar atom kemudian dijelaskan oleh Gilbert Newton Lewis sebagai interaksi antara elektron-elektron atom tersebut.[20] Karena sifat-sifat kimiawi unsur-unsur secara garis besar memiliki periodisitas,[21] pada tahun 1919 Irving Langmuir mengajukan bahwa hal ini dapat dijelaskan apabila elektron-elektron pada sebuah atom saling berhubungan atau berkumpul dalam bentuk-bentuk tertentu. Sekelompok elektron diperkirakan menduduki satu set kelopak elektron di sekitar inti atom.

SEJARAH TEORI ATOM

 Artikel utama untuk bagian ini adalah: Teori atom dan Atomisme
Konsep bahwa materi terdiri dari satuan-satuan diskret yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi satuan yang lebih kecil telah ada selama satu milenium. Namun, pemikiran ini masihlah bersifat abstrak dan filosofis daripada berdasarkan pengamatan empiris dan eksperimen. Secara filosofis, deskripsi sifat-sifat atom bervariasi tergantung pada budaya dan aliran filosofi tersebut, dan seringkali pula mengandung unsur-unsur spiritual di dalamnya. Walaupun demikian, pemikiran dasar mengenai atom diterima oleh para ilmuwan ribuan tahun kemudian karena ia secara elegan menjelaskan penemuan-penemuan yang baru pada bidang kimia.[4]
Rujukan paling awal mengenai konsep atom dapat ditilik kembali ke India kuno pada abad ke-6 sebelum masehi.[5] Aliran sekolah Nyaya dan Vaisheshika mengembangkan teori yang menjelaskan bagaimana atom-atom bergabung menjadi benda-benda yang lebih kompleks.[6] Rujukan mengenai atom di dunia Barat muncul satu abad kemudian oleh Leukippos, yang kemudian oleh muridnya, Demokritus mensistematis pandangan ini. Kira-kira pada tahun 450 SM, Demokritus menciptakan istilah átomos (bahasa Yunani: ?τομος), yang berarti "tidak dapat dipotong" ataupun "partikel terkecil materi yang tidak dapat dibagi-bagi lagi". Walaupun konsep dari India dan Yunani mengenai atom secara murni hanya didasarkan pada ilmu filosofi, ilmu pengetahuan modern masih menggunakan istilah "atom" yang dicetuskan oleh Demokritus tersebut.[4]
Kemajuan lebih jauh pada pemahaman kita mengenai atom dimulai dengan berkembangnya ilmu kimia. Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical Chymist yang berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai kombinasi "corpuscules" ataupun atom-atom yang berbeda.. Hal ini berbeda dengan pandangan klasik bahwa materi terdiri dari unsur udara, tanah, api, dan air.[7] Pada tahun 1789, istilah element (unsur) didefinisikan oleh seorang bangsawan dan peneliti Perancis, Antoine Lavoisier, sebagai bahan dasar yang tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi dengan menggunakan metode-metode kimia.[8]

BOMB HIROSHIMA

Kendati 60 tahun telah berlalu sejak bom atom AS dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, pendapat umum rakyat kedua negara itu (soal penjatuhan bom) masih sangat berbeda, rakyat AS meyakini penjatuhan bom itu untuk mengakhiri perang Pasifik sementara rakyat Jepang berpendapat penjatuhan bom itu sangat tidak diperlukan.
"Alamiah saja bagi banyak warga Amerika untuk membenarkan pemboman atom itu. Sudah sejak lama mereka memikirkan hal itu," kata Akihiro Takahashi (74), mantan kepala Museum Bom Atom Hiroshima, ketika berbicara di Washington bulan Juni 1980 dengan Brigjen Paul W. Tibbets, pilot pembom B-29 Enola Gay yang menjatuhkan bom-A di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.
"Saya menyaksikan B-29 anda dari satu kebun sekolah," kata Takahashi kepada mantan pilot itu. Takahashi, yang waktu itu kelas dua SLTP, mengalami luka bakar sangat parah di bagian punggung dan kedua kakinya.
Namun Tibbets mengatakan dia akan melakukan hal yang sama jika diperintahkan kembali. Sambil melipat kedua tangannya di dada, Tibbets mengatakan karena itu, perang seharusnya tidak boleh terjadi.
"Tak ada permohonan maaf, tapi dia kelihatan menderita," kata Takahashi, yang secara rutin datang ke rumah sakit untuk menjalani perawatan hepatitis kronis dan sejumlah penyakit lainnya.
"Saya ingin pergi ke Amerika Serikat dan berbicara kepada orang-orang yang meyakini bahwa bom atom masih diperlukan. Namun saya tidak punya waktu".
Dalam satu survei pendapat umum, yang sama-sama dilaksanakan oleh Kyodo dan AP, 75 persen orang Jepang menyatakan (penjatuhan) bom atom itu tidak perlu dilakukan, sementara 68 persen rakyat AS mengatakan aksi itu perlu dilakukan untuk mengakhiri perang secepat mungkin.
Namun survei yang dilaksanakan awal bulan ini guna menandai 60 tahun berakhirnya perang Pasifik, mendapati satu kontradiksi yakni 48 persen rakyat Amerika mengatakan mereka mendukung pemanfaatan bom atom, sementara 47 persen dari mereka menentangnya.
William Breer, kepala divisi Jepang pada Pusat Pengkajian Stategis dan Internasional AS, mengatakan tak ada cara lain bagi AS selain menjatuhkan bom itu untuk meminimalisir jumlah korban tentara AS dan mengakhiri perang.
Di tengah keputusasaan warga Amerika terhadap perang Irak yang terus berlanjut, kemenangan AS pada Perang Dunia II telah dievaluasi sedemikian ketat oleh setiap generasi dan mengupayakan untuk menyatukan mereka, guna membuat pembenaran pemanfaatan penjatuhan bom itu tidak dapat digoyahkan kembali.
Daryl Kimball dari Perhimpunan Pengendalian Senjata AS menyatakan warga Amerika secara aklamasi mendukung perlucutan dan pemusnahan nuklir tapi ketika mendengar bahwa pemboman atom diperlukan untuk mencegah jatuhnya korban tewas lebih banyak di antara tentara AS, mereka dengan mudah akan mendukungnya.
"Di Jepang, juga terdapat kecenderungan untuk menerima serangan bom atom itu sebagai bencana alam dan tidak berpendapat bahwa kejadian itu merupakan konsekuensi dari kekejaman mereka di Asia," kata Takashi Kawamoto, seorang profesor pada program pasca sarjana Yniversitas Tokyo.
Untuk berbagi penentangan terhadap kenangan perang, Kawamoto mengusulkan "perawatan kenangan".
"Daripada mengingat-ingat hulu ledak nuklir, cerita individu tentang korban bom atom, nama-nama dan wajah siapa saja yang dapat disaksikan seharusnya diceritakan terus menerus. Penting untuk melakukan upaya-upaya yang mantap untuk menemukan bagian-bagian yang dapat disepakati bersama dalam cara pandang yang berbeda dan mengumpulkannya".
Survei kali ini juga mendapati bahwa 82 persen orang Jepang dan 69 orang Amerika tidak berpikir serangan pendahuluan dengan menggunakan senjata nuklir dapat dibenarkan di masa mendatang.
"Terdapat perbedaan besar berkenaan dengan kesadaran antara pemerintahan Bush yang mungkin menggunakan senjata nuklir sebagai serangan awal dan penduduk AS," kata Motofumi Asai, presiden Institut Perdamaian Hiroshima.
"Amat sulit mengubah pengakuan di masa lalu, tapi masih mungkin mengubah pendapat pemerintah AS dengan memunculkan pendapat publik bahwa senjata nuklir tidak perlu lagi digunakan di waktu mendatang," katanya

Minggu, 14 Februari 2010

MISTERI AKIBAT BOM HIROSIHIMA

Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan BOM di Hiroshima, Jepang, bom atom pertama dalam sejarah terhadap manusia. Bom atom di proyek, dengan tim elit ilmuwan, angka fantastis itu untuk periode dua miliar dolar. Dalam beberapa detik, Kota-kota yang hancur, mencapai sebuah instan dari Genosida AS yang tidak didukung bawah. Diperkirakan bahwa lebih dari 2 jam pertama, di Hiroshima, bom yang membunuh lebih dari 120.000 orang dalam populasi 450.000 jiwa, menyebabkan 70.000 lainnya luka-luka dan hampir menghancurkan kota secara keseluruhan.